Pengertian Filler
Filler adalah zat yang digunakan dalam tindakan kosmetik non-bedah yang berguna untuk menghilangkan kerutan, garis halus, serta membuat wajah menjadi lebih kencang. Ahli medis akan menyuntikkan zat tersebut melalui suntikan tepat di bawah kulit.
Tindakan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan fitur wajah dan membuat tampilan wajah lebih muda. Perawatan wajah ini umumnya membutuhkan waktu tidak sampai 30 menit, serta pemulihannya relatif cepat. Namun, hasilnya langsung terlihat dan dapat bertahan dalam hitungan bulan hingga tahun, tergantung jenis pengisi dan lokasinya.
Tujuan Filler
Saat usia terus bertambah, produksi kolagen di dalam tubuh mulai menurun. Kolagen adalah zat penting pada tubuh, termasuk di kulit, otot, tulang, dan jaringan ikat. Penurunan kolagen dapat menyebabkan kulit menjadi kendur dan kehilangan volume.
Maka dari itu, filler adalah tindakan untuk menambah kolagen di dalam tubuh, terutama wajah. Dengan begitu, wajah kembali menjadi kencang dan awet muda, bahkan dalam waktu bulanan hingga tahunan.
Manfaat Filler
Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari tindakan medis ini, yaitu:
- Mampu menambahkan volume pada kulit yang kendur.
- Membuat wajah menjadi lebih simetris.
- Mampu mengencangkan bibir dan pipi.
- Menghaluskan kerutan di wajah.
- Merevitalisasi kulit.
- Membantu dalam menghilangkan bekas luka.
- Mengurangi atau menghilangkan warna hitam di bawah mata.
Selain itu, ada beberapa obat yang dapat menyebabkan wajah menjadi lebih tipis, salah satunya obat HIV dan AIDS. Beberapa orang memilih untuk menjalani filler agar wajahnya kembali seperti semula, pasca konsumsi obat tersebut.
Kapan Harus Melakukan Filler?
Tidak ada waktu yang khusus untuk mendapatkan tindakan medis ini. Namun, kebanyakan orang melakukannya untuk mengatasi masalah pada wajah, termasuk kerutan dan penuaan. Sebelum melakukan tindakan ini, ada baiknya melakukan pemeriksaan dahulu ke dokter kulit. Hal ini agar dapat menghindari berbagai risiko atau dampak buruk dari filler.
Prosedur Filler
Sebelum tindakan dilakukan, dokter akan memeriksa wajah dan bertanya tujuan dilakukannya filler. Dokter mungkin menandai wajah dengan pena atau spidol untuk menunjukkan tempat yang akan disuntik. Setelah itu, dijelaskan juga jenis filler yang digunakan dan kemungkinan efek sampingnya hingga waktu pemulihan.
Pastikan juga untuk memberitahu dokter terkait masalah kesehatan yang dimiliki, seperti alergi, riwayat memar atau pendarahan akibat prosedur serupa, masalah neurologis, hingga kondisi kulit. Hal ini berguna untuk menurunkan risiko komplikasi.
Lalu, apa yang terjadi selama prosedur filler?
Awalnya, dokter membersihkan kulit dan mungkin mengoleskan losion atau krim dengan anestesi. Hal ini untuk membuat area yang ingin disuntikkan kebas, sehingga perawatan dilakukan dengan nyaman.
Dengan jarum tipis, filler disuntikkan ke bagian yang telah ditentukan. Jarum yang disuntikkan mungkin menimbulkan perasaan perih atau menyengat, tetapi kebanyakan orang tidak merasakannya. Proses ini membutuhkan waktu beberapa menit hingga satu jam.
Setelah suntikan dilakukan, dokter mungkin membersihkan kulit. Bahkan bisa jadi memberikan kompres es untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak. Efek samping dari tindakan ini biasanya ringan dan hilang dalam beberapa hari.
Meski begitu, hasilnya dapat langsung terlihat. Namun, hasilnya bisa berbeda pada setiap orang. Hal ini bisa dipengaruhi beberapa faktor, termasuk jenis perawatan yang diterima.